Kegiatan – Survey Kebutuhan KBM Di Sekolah

Yayasan GNOTA melakukan survey kebutuhan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) ke beberapa sekolah di Bodetabek, Kerawang, Bandung dan beberapa sekolah di luar Pulau Jawa. Survey dilakukan pada 25 s.d 31 Juli 2019, dan sebagai responden adalah perwakilan guru yang berada di sekolah-sekolah tersebut. Target sekolah yang disurvey adalah tingkat SD setara dan SMP setara.

 

Mayoritas sekolah yang disurvey telah menerapkan Kurikulum 2013 (K-13) sebagai acuan kegiatan belajar mengajar. Meski demikian, masih ada beberapa sekolah khususnya di luar Pulau Jawa, yang belum menerapkannya pada semua kelas. Rata-rata sekolah tersebut menerapkan kurikulum 2013 untuk kelas 1,2,4 dan 5, sementara kelas 3 dan 6 belum diterapkan.

 

Sebagian besar responden mengaku bahwa penerapan kurikulum 2013 sangat baik dan sesuai, tetapi harus dilengkapi dan didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai. Mereka juga berpendapat bahwa kurikulum tersebut menjadi tantangan tersediri bagi guru karena menuntut keaktifan di kelas dalam pelaksanaannya. Apalagi, kurikulum 2013 hingga saat ini masih terus di revisi, sehingga guru harus menyesuaikan setiap saat terhadap perubahan-perubahan.

 

Kurangnya sarana dan prasarana, kurang mampunya guru mengoperasikan peralatan IT, keterbatasan alat peraga, kurangnya ketersediaan buku paket belajar, perlunya media pembelajaran yang bervariasi dan beberapa hal lain, masih menjadi kendala dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.

 

Bantuan indeks GNOTA yang selama ini berjalan masih sangat diharapkan, untuk mendukung anak-anak yang kurang mampu dalam melaksanakan kegiatan belajar mereka. Harapannya, GNOTA bisa memperluas program-program yang ada, seperti pengadaan alat peraga di sekolah yang memerlukan, program pelatihan guru, dan hal-hal lain sebagai pendukung kegiatan belajar mengajar di sekolah.

No Comments

Post a Comment