Kegiatan – Survei Edufun Banten

Survei untuk kegiatan GNOTA Edufun menuju Kab. Lebak, Prov. Banten. Tujuan pertama yaitu Kampung Adat Suku Baduy. Perjalanan selama 4,5 jam kami tempuh dari Jakarta. Sesampainya di lokasi, langsung berjalan bersama guide dari warga setempat menuju kantor kelurahan untuk melapor dan membayar biaya restribusi masuk  per orang.

Diawali dengan perjalanan menuju jembatan kayu yang menyambungkan Baduy Luar dan Baduy Dalam. Kondisi perbukitan yang didominasi oleh batu dan tanah serta jalanan yang menanjak menjadi target perjalanan selama 1 jam yang kami lalui. Walaupun terasa berat, tetapi terbayar dengan pemandangan sungai, bukit, dan pepohonan yang indah. Selain itu juga banyak warung-warung kecil yang menyediakan tempat istirahat dan air minum. Nampak beberapa rombongan yang sedang melakukan aksi bersih-bersih sampah sekitaran jembatan kayu. Agar selalu terjaga kebersihan di lingkungan tersebut.

Pemandangan utama yaitu kampung-kampung Suku Baduy Luar yang masih alami, tidak dialiri listrik, hingga pakaian khas yang berwarna biru hitam. Anak-anak suku Baduy Luar tidak bersekolah, tetapi mereka tetap bisa baca tulis Indonesia. Walaupun bahasa sehari-hari mereka menggunakan bahasa daerah Sunda.

Perjalanan dilanjutkan kembali menuju sekolah yang dekat dengan pintu masuk kampung Suku Baduy Luar. Yakni SDN 2 Bojongmenteng, mempunyai 6 rombel dengan jumlah siswa 128 anak. Sudah menggunakan kurikulum 2013 dengan jumlah pengajar 12 orang. Sekolah tersebut mempunyai perpustakaan, laboratorium komputer dan taman. Namun kondisinya kurang terawat dengan baik, sehingga terlihat gersang. Air pun susah sewaktu musim kemarau. Karena air dari gunung tidak dapat dialirkan menggunakan pipa (tidak sesuai dengan adat). Lokasi yang bagus dan indah, dengan budaya setempat yang terlihat, bisa menjadi tujuan untuk membuat kegiatan di sekolah yang berada dalam lingkungan lokasi wisata tersebut diatas.

No Comments

Post a Comment